Lahir Dari Keprihatinan Siswa Biasa Plagiat, Kini Sapu Lidi Masuk Top 33 KIPP Provinsi

- Rabu, 13 Oktober 2021 | 12:22 WIB
sapulidi (1)
sapulidi (1)

WONOSOBOZONE.COM - Produk inovasi Strategi Pelayanan Publik untuk Siswa dan Guru Melalui Budaya Literasi Digital (SAPU LIDI), hasil karya Puji Narima Wati, guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Selomerto Wonosobo, berhasil masuk nominasi Top 33 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Belum banyak yang tahu, bahwa inovasi tersebut berawal dari rasa prihatin akibat rendahnya minat baca tulis (Literasi) siswa, dan berimbas pada kebiasaan mereka melakukan plagiarism (mencontoh karya orang lain) saat mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Perihal tersebut diungkap innovator Sapu Lidi, Puji Narima Wati saat ditemui seusai evaluasi Top 33 Nominator KIPP Jateng, di ruang Kertonegoro Setda, Rabu (13/10/2021).

“Awalnya karena kami prihatin dengan kurangnya minat baca para siswa SMP Negeri 2 Selomerto, sehingga kami mencoba untuk membuat program membaca dan menulis secara digital melalui aplikasi Chat Whatsapp,” terang Puji.

Tulisan para siswa melalui platform pesan digital tersebut, oleh Puji kemudian dilakukan check orisinalitasnya menggunakan portal Small SEO Tools yang tersedia di internet.

“Hasil cek langsung di Small SEO Tools menunjukkan sebagian besar hasil tugas siswa memang produk plagiasi, sehingga kami kemudian meminta mereka mengulang pengerjaannya dengan tidak mencontoh lagi karya orang lain,” beber penulis buku aktif yang juga telah menerima apresiasi Top 5 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Kabupaten Wonosobo tersebut.

Setelah melalui ujicoba dan upaya untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap minat literasi digital, Puji menyebut kebiasaan plagiasi para siswa, khususnya pada tugas-tugas membuat essai, buku puisi dan cerpen menurun drastis. “Akhir tahun ajaran lalu, hanya ditemukan 10 siswa saja yang melakukan plagiasi dan itupun tidak utuh sehingga bisa kami maklumi,” lanjutnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X