WonosoboZone - Warga Desa Batursari kecamatan Sapuran sebagian besar merupakan pengrajin opak singkong mentah.
Banyaknya bahan baku singkong yang ditanam oleh petani di desa batursari, mendorong warga memproduksi opak singkong, baik opak koin yang berbentuk bulat maupun opak ilat yang berbentuk oval.
Kholil selaku Kaur keuangan dari Perangkat Desa Batursari menjelaskan bahwa dalam satu hari tiap pengrajin dapat memproduksi 1-2 kwintal opak singkong mentah, dan menjualnya ke tengkulak ataupun distributor seharga kurang lebih Rp 12.000 per kg.
Baca Juga: Promo Di Lapak Ganjar, Beduk Made in Brebes Ini Langsung Ludes
"Banyaknya bahan baku singkong yang ditanam oleh para petani Batursari, menjadikan singkong mentah dari Batursari tidak pernah kekurangan bahan baku," ujarnya.
Kholil menyebut, singkong dari batusari terbilang lebih lembut, sehingga opak singkongnya pun lebih renyah.
Meski pengrajin singkong yang merupakan usaha skala rumah tangga mampu terus berproduksi, sayangnya opak singkong dijual dalam keadaan mentah dimana sebagian besar belum bermerk, dan belum dikelola secara profesional oleh BUMDes melainkan masih berjalan mandiri para warga. ***
Artikel Terkait
Kuliner Khas Panto Sapuran Siap Sambut Wisatawan
Cita Rasa Kuliner Wonosobo yang Lezat Dan Menarik Siap Manjakan Lidah Pemudik
Potensi Kuliner Khas Wonosobo Harus Terus Digali dan Dipromosikan
Wisata Pasar Kumandang, Tempat Kuliner Yang Asik Saat Akhir Pekan
Mengenal Jenang Snerek, Kuliner Tradisional Dari Kepencar