WonosoboZone - Di bulan Juli – Agustus, biasanya Wonosobo dilanda suhu dingin. Untuk menghangatkan tubuh melawan dinginnya udara, Purwaceng bisa jadi solusinya.
Dataran tinggi Dieng tak hanya dikenal dengan suhu dingin dan juga pariwisatanya, namun juga terdapat tanaman endemik pegunungan yakni Purwaceng, yang merupakan tanaman semak seperti gingseng.
Ada berbagai macam jenis purwaceng di jawa, namun untuk kualitas terbaik dipegang oleh purwaceng yang hidup di dataran tinggi Dieng.
Baca Juga: Kondisi Sungai Serayu Kritis, Butuh Banyak Pihak Untuk Kembalikan Kondisinya
Purwaceng seringkali digunakan untuk menambah stamina tubuh, kandungan yang ada di dalamnya mampu melancarkan peredaran darah sekaligus menghangatkan tubuh.
Purwaceng biasanya dijadikan minuman kesehatan dengan dicampur berbagai rempah yang bermanfaat bagi kesehatan.
Salah satu pengusaha purwaceng, Yudi Prianto menuturkan, purwaceng bukan hanya dijadikan sebagai oleh-oleh wisatawan luar, namun juga sering dikonsumsi warga lokal Dieng dan sekitarnya sebagai minuman stamina harian.
Baca Juga: Ferdy Sambo Resmi Ditetapkan Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J
"Penjualan produk olahan purwaceng sudah mulai meningkat sejak bulan Juni dan akah terus meningkat di bulan Juli hingga Agustus dikarenakan suhu dingin pegunungan di Wonosobo," jelasnya.
Yudi menambahkan, Penjualan purwaceng diperkirakan akan mencapai puncaknya saat perhelatan Dieng Cultur Festival pada bulan September mendatang. ***
Artikel Terkait
Kawasan Wisata Dieng Didorong Jadi Geopark
Dingin Pagi Ini, Dieng Kembali Diselimuti Embun Es
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Dieng Meningkat Pasca Munculnya Embun Es
Suhu Dieng Beku Hingga Minus 1 Derajat Celcius, Nitizen : Masih Dingin Sikapnya
Dieng 1001 Dongeng, Berikan Ruang Bagi Anak Untuk Berkreasi