WonosoboZone - Reog Ponorogo merupakan salah satu dari sekian banyaknya kesenian yang ada di Indonesia. Kesenian rakyat yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini merupakan sebuah pertunjukan tari tradisional yang biasanya dilakukan di arena terbuka sambil diiringi alat musik tradisional seperti kendang dan juga gong.
Dari sekian banyaknya kesenian, saat ini Reog Ponorogo belum menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan pihaknya, melalui komisi terkait, akan mengkaji penyebab Reog Ponorogo belum menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO atau UNESCO’s Intagible Cultural Heritage.
Baca Juga: Syarat Sah Hewan Kurban Ditengah Wabah PMK, Berikut Penjelasan MUI Jateng
Dasco mengaku, sejauh ini dirinya belum memahami benar alasan Reog Ponorogo belum menjadi prioritas untuk segera ditetapkan menjadi WBTB.
“Oleh karena itu, Pimpinan DPR RI akan mencoba membantu mendorong dengan kajian secara komprehensif di komisi terkait sebagai argumen ke pemerintah agar Reog Ponorogo bisa masuk prioritas,” ujar Dasco saat menerima menerima audiensi dan aspirasi dari Komunitas Reog Ponorogo, di ruang Rapat Pimpinan, Gedung Nusantara III, DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa (21/6/2022), seperti dilansir wonosobozone dari laman dpr.go.id.
Di sisi lain, Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI tersebut, meminta kesabaran masyarakat dikarenakan DPR RI membutuhkan waktu untuk melakukan kajian pembanding agar lebih kuat untuk bisa disampaikan ke pemerintah.
Baca Juga: Dampak PMK, Peternak Kambing Mengalami Penurunan Omset
“Sehingga, Reog Ponorogo bisa menjadi prioritas, untuk bisa memasukan ke UNESCO,” tutup Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan (Korekku) tersebut.
Dalam audiensi, para Seniman Reog atau Sendal Jepit menyampaikan permohonan dukungan agar diakui sebagai warisan budaya dunia tersebut. Sebab, Reog Ponorogo sebagai bentuk rasa cinta tanah air dalam menjalin persatuan dan kesatuan Indonesia.
“Pengusulan juga melihat urgensi, di mana di era modern saat ini Reog Ponorogo semakin tergerus oleh masuknya teknologi dan budaya luar. Terlebih lagi, terancam diklaim oleh negara lain,” ujar salah seorang seniman Reog.***
Artikel Terkait
Sah, Wayang Othok Obrol Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Kesenian Samabela, Pertunjukan Yang Berkisah Tentang Perjuangan
Selain Lengger, Wonosobo Juga Punya Kesenian Tradisional Hak Hakan
Tim Balon Udara Wonosobo Ikuti Festival di Bromo, Berharap Bisa Kenalkan Potensi Wisata
Persemaian Mentawir Wujud Nyata Keseriusan Pemerintah Dalam Menata Lingkungan